Daftar Isi

Bosnia Herzegovina

Ini merupakan salah satu negara kecil di Semenanjung Balkan, Eropa Tenggara, pecahan bekas Republik Federasi Sosialis Yugoslavia. Luas wilayahnya hanya 51.233 km2. Sedikit lebih luas dari Propinsi Jawa Timur. Sejarah Bosnia yang mayoritas (40%) dari 3,6 juta penduduknya beragama Islam, memang tak bisa dipisahkan dari Yugoslavia yang berdiri pada 1918.

Tak lama setelah berdiri, Yugoslavia sebenarnya nyaris mengalami perpecahan seperti sekarang. Pemilu pada 1920 melahirkan kekuatan yang relatif setara dari sejumlah partai yang mewakili setiap etnis di Yugoslavia. Akibatnya, pada 6 Januari 1929 konstitusi dibatalkan dan Yugoslavia memasuki sistem pemerintahan kerajaan diktatorial di bawah Raja Alexander. Sistem pemerintahan republik dengan konstitusi baru diterapkan selepas PD II pada November 1945 di bawah kepemimpinan Josip Broz Tito.

Pada 1991, keruntuhan Yugoslavia benar-benar menjadi kenyataan. Awalnya, Slovenia dan Kroasia yang menyatakan memisahkan diri dari Yugoslavia, menjadi negara berdaulat. Selepas itu, Yugoslavia menjadi negara yang senantiasa berubah, baik wilayahnya maupun populasinya. Menyusul Slovenia dan Kroasi, Bosnia melalui suatu referendum pun menyatakan pemisahan diri dari Yugoslavia dan menjadi negara berdaulat dipimpin Presiden Alija Izatbigovic. Inilah yang memicu pembantaian rakyat Muslim Bosnia oleh bangsa Serbia pimpinan Slobodan Milosevic pada 1992.

Serbia berupaya mempertahankan kesatuan Yugoslavia. Etnis Serbia yang umumnya bergama Kristen Ortodox ini ingin mendominasi pemerintahan, militer dan administrasi negara. Di Serbia terdapat sekitar 6 juta etnis Serbia, sedangkan di Bosnia 1,36 juta jiwa dan di Kroasia 0,5 juta jiwa. Milosevic berobsesi mewujudkan Negara Serbia Raya yang bersifat monoetnis, maka ia menentang habis-habisan berdirinya Bosnia Herzegovina yang mayoritas Muslim dengan melakukan pembersihan etnis non-Serbia.

Menghadapi aksi Serbia yang membabi buta, pada 1994 etnis Kroasia di Bosnia dan Musim Bosnia bersatu melawan kebiadaban Serbia. Namun karena persenjataan yang tak berimbang, mereka jadi bulan-bulanan Serbia. Perang sipil selama 44 bulan itu, diperkirakan memakan korban tak kurang 200 ribu jiwa, jutaan lainnya kehilangan rumah dan terpencar-pencar dari keluarga. Mayoritas dari mereka adalah ummat Islam.

Milosevic didukung Panglima Angkatan Bersenjata Radovan Karadzic, melakukan pembantaian membabi buta. Saat itulah nama Bosnia Herzegovina mencuat ke dunia dan mengundang simpati khususnya dari negara-negara Islam. Namun Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)-lah yang akhirnya menghentikan aksi brutal Serbia dengan serangan udara ke Serbia dan Montenegro. Pada penghujung 1995 NATO memaksa Serbia menandatangani perjanjian damai yang dilakukan di Dayton, Ohio, AS.

Islam masuk ke kawasan Balkan, termasuk Bosnia, sekitar tahun 1389. Yaitu saat wilayah Balkan ada di bawah kekuasaan Turki Ottoman antara abad XII hingga akhir abad XIX. Setelah berada dalam dominasi kekuasaan komunis, umat Islam Bosnia mengalami sekularisasi yang kuat.

Selama berada di bawah Yugoslavia, Bosnia Herzegovina termasuk yang paling miskin dibandingkan negara bagian lain. Kondisi ini kemudian diperparah oleh konflik etnis dengan Serbia. Saat ini Bosnia beribukota Sarajevo, wilayah dikelilingi Kroasi di utara, barat dan selatan. Sedangkan di timur berbatasan dengan Serbia.

Untuk memulihkan kondisi ekonomi, Bosnia masih harus mengandalkan bantuan luar negeri. Antara lain dari Bank Pembangunan Islam (IDB) yang pada September 2000 mendirikan Bank Internasional Bosnia. Bank tersebut dibentuk dengan modal dasar sebesar 300 juta dolar AS dengan modal disetor sebesar 60 juta dolar AS. Modal tersebut antara lain berasal dari IDB serta bank Islam lainnya sebagai pendiri seperti Bank Islam Abu Dhabi, Bank Islam Dubai, Bank Islam Bahrain serta dari investor swasta muslim lainnya.n